Be a Learner

Minggu, 04 Maret 2018

Pendahuluan SAP Best Practices

Apa itu SAP?

SAP (System Application and Product in data processing). Salah satu tools manajemen IT atau software ERP yang digunakan untuk mendukung operasional dan merencanakan aktifitas bisnis sehari-hari terdiri dari sekian banyak modul dan modul itu bisa dibeli terpisah. Kalau mau melihat efeknya total maka boleh dibeli semua, hanya saja harganya sangat mahal sekitar ratusan juta.

Terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya (terintegrasi/terhubung).

Modul-modul SAP

SD (Sales & Distribution) : Membantu kegiatan proses pengelolaan customer order (sales, shipping, dan billing)
MM (Material Management) : Membantu proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory
PP (Production Planning): Membantu proses perencanaan dan kontrol dari kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan
HR (Human Resources Management) : Mengintegrasikan proses2 HR mulai dari aplikasi pendaftaran, sampai gaji pegawai
FI (Financial Accounting): Mencakup standard accounting cash management
CO (Controlling): Mencakup mulai dari cost center accounting, sampai analisa probabilitas
AM (Asset Management): Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed asset
PS (Project System): Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project pengerjaan dan kontrol

Senin, 05 Februari 2018

Manfaatkan Pipa dan Bambu Sebagai Media Tanam

Posted by Unknown on Februari 05, 2018 in Decor, Gardening, Randomthings,

hortaprateleira.wordpress.com

sholiwa.com

yeniherdiyeni.wordpress.com

ihsanismail947.wordpress.com

Minggu, 28 Januari 2018

E-Bussiness History (bussiness application) For A Company

Posted by Unknown on Januari 28, 2018 in Enterprise, Informatics, Kuliah,

http://blogspot.indramgl.web.id

Sebuah company/ perusahaan yang besar bukan hanya fokus melayani konsumen dan penjualan produknya. Tetapi proses bisnisnya mengatur sampai urusan makro seperti kepada customer →penggunaan busines application → supplier (supply chain).

Adanya isu ECM (>> lihat postingan ECM) membuat perusahaan dilevel induk harus melihat secara comprehensif kinerja perusahaan secara keseluruhan. Adanya isu ECM ini membuat implementasi fungsi dan proses bisnisnya belum terintegrasi dengan baik dan membutuhkan waktu yang lama apabila content structure dan unstructured content masih belum dapat dikontrol dengan baik.

Bagaimana karakteristik IS (arsitekturnya):

Comprehensive: Bagaimana bisa mengakomodir seluruh konten yang dibutuhkan
Integrated (cross functional): Antara fungsi dengan fungsi lain harus jelas hubungannya
Flexible: Change ready mampu menyesuaikan dengan perubahan
Open: Kompatibel
Secure
Technology Trend

Organisations Need IS Performance (menurut Martin):

GAP Analysis

Semakin luas gap, kemampuam sistem untuk bisa menyesuaikan dengan perubahan semakin lama, ini akan menjadi bom waktu.

Pertanyaannya: Mampukah/ tidak arsitektur system (aplikasi) mendukung kebutuhan maintanance/ flexibility?, change ready?

Meningkatkan flexibility ERP Application:

Customization: istilahnya “menambal-nambal” fitur/konten system. Sebaiknya ini dihindari.

Configuration: Ini lebih baik dilakukan daripada customisation, karena menyediakan menu khusus diawal arsitekturnya untuk menangani requitment baru sehingga apabila ada perubahan tinggal mensetting variabelnya apa saja.

Berdasarkan hal tersebut yang melatarbelakangi munculnya Enterprise Resources Planning. Enterprise Resources Planning merupakan sistem aplikasi bisnis terintegrasi (company-wide) yang digunakan pada organisasi untuk mendukung proses bisnis dan manajemen. ERP menyediakan multi fungsionalitas inti pada bisnis termasuk (namun tidak terbatas pada) Sales & Marketing, Procurement, Warehouse, Production Planning, Human Resource dan Accounting & Financials. (>>lihat postingan ERP)

https://welearnt.blogspot.co.id/2018/03/e-bussiness-history-bussiness.html

Sabtu, 27 Januari 2018

ECM (Enterprise Content Management)

Posted by Unknown on Januari 27, 2018 in Enterprise, Kuliah,

Dalam setiap proses bisnis suatu perusahaan pasti ada kegiatan yang melibatkan konten, mulai dari Structure Content sampai Unstructured Content. Oleh karena itu semua organisasi/ perusahaan harus menghadapi isu tersebut supaya content-content tersebut bisa undercontrol (terkontrol).

Kenapa isu ECM muncul?

Dalam suatu perusahaan/ organisasi, konten tidak terstruktrur lebih banyak daripada kontek terstrukturnya. Pertumbuhnannya diperkirakan 65-200% pertahun. Karena saat ini banyak infprmasi dari sebuah perusahaan dikumpulkan dalam bentuk arsip-arsip dokumen. Menurut Ulrich Kampffmeyer justru lebih banyak Unstructured Content daripada structured contentnya.

Slide kuliah efausa@yahoo.com

Inilah yang dikembangkan oleh ECM agar mampu mengintegrasikan seluruh konten. Baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Yang sudah mengakomodasi 5 komponen diatas mulai dari capturing-pressuring.

https://welearnt.blogspot.co.id/2018/03/ecm.html

Selasa, 16 Januari 2018

ERP (Enterprise Resource Planning)

Posted by Unknown on Januari 16, 2018 in Enterprise, Informatics, Kuliah,

xtuple.com

Before ERP Application:

Sifat perusahaan fragmented, setiap departemen punya aplikasi yang berbeda masing-masing
Hanya fokus pada departemennya sendiri, tidak tahu dan tidak mau tahu dengan departemen lainnya padahal yang namanya bisnis proses tidak kayak begitu
Bisnis proses itu harus lintas fungsional, cross developmental. Memandang bisnis proses itu dengan terintegrasi dari yang semula functional oriented yang memiliki kelemahan (silo effect) menuju bussiness process oriented

Henry Minztberg dalam teorinya tentang managemen bisnis:

Informational (managing by information)
Interpersonal (managing through people)
Decisional (managing through action)

Management Level (pyramida organisasi)

Karakteristik ERP:

Sudah terintegrasi fungsi dan proses bisnis organisasi secara menyeluruh dalam aplikasi ERP
Pengorganisasi data yang yang baik dan terintegrasi
Proses data secara realtime
Mampu menyediakan high quality information dan BI (sebuah business analitic tools), menyediakan accessibility, visibility and consistency (Referensi MIS-James O’Brien)

Aplikasi yang berkualitas menurut James O’Brien terdiri dari 3:

1. Time :

· Timeliness : Ketepatan waktu, harus tersedia pada saat dibutuhkan

· Currency : Kekinian, uptodate

· Time periode: -past -present –future. Aplikasi ERP dapat memiliki kualitas pengolahan datanya dari masa lalu, sekarang, dan dapat forecasting/ memprediksi.

2. Content

· Accuracy : Informasi sedapat mungkin memiliki sedikit kesalahan

· Relevancy: Informasi harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang dibutuhkan oleh consumernya

· Completeness and consiseness: Lengkap-ringkas. Bisa memberikan semua dan atau hanya yang user butuhkan.

3. Form

· Clarity : Kejelasan

· Presentation: Informasi tersebut dapat disajikan sehingga manajer dapat dengan mudah, cepat memahami informasi yang disajikan dengan berbagai bentuk permasalahan. Melalui tabel, linechart, chart batang, pie, dll yang lebih dinamis menggunakan Dashboard.

https://welearnt.blogspot.co.id/2018/01/erp-enterprise-resource-planning.html

(related post>> Introduction to SAP)

Senin, 15 Januari 2018

Wall Garden Dengan Media Tanam Yang Unik

Posted by Unknown on Januari 15, 2018 in Decor, Gardening, Randomthings,

champagnewhisky.com

aliexpress.com

berkebun.web.id

Renovasi-Rumah.net

Kamis, 16 Maret 2017

Meningkatkan Nilai Ekonomi Informasi

Posted by Unknown on Maret 16, 2017 in Enterprise, Informatics, Kuliah,

Beberapa solusi yang ditawarkan untuk mendongkrak nilai ekonomi produk sebagai berikut:

A. Experience Good

Jika pengguna dapat mencoba dulu sebelum menilai. Contoh Strategi: pemberian sampel gratis, mencantumkan testimoni dari consumer lain, dll.

B. Biaya dalam kompetisi

“Dominant Firm”, Diferentiated product, Cost leadership, First mover advantage

C. Personalisasi produk

Manfaatkan media-media periklanan.

D. Mengenali pelanggan

Mengenali karakteristik dan kebutuhan pelanggan.

E. Personalisasi harga

Harga secara personal, beberapa versi, harga pergroup.

F. Versioning Informasi

Mengubah karakteristik produk informasi untuk menekankan perbedaan sesuai nilai informasi menurut pelanggan/pengguna.
Dengan karakteristik pengguna:

Menawarkan beberapa versi produk berbeda untuk kelompok pelanggan berbeda.

Mengubah harga jika diperlukan untuk kelas-kelas pengguna.

Versi produk dapat didasarkan pada berbagai dimensi:

Delay (penundaan)

User Interface

Resolusi Image

Kecepatan pengoperasian

Format

Kapabilitas

Kelengkapan

Annoyance

Support

Versi: Online vs Offline

o Offline:
Ada pelanggan yang lebih nyaman menggunakan produk offline
o Online:

Perlu menambahkan nilai untuk produk online dibandingkan dengan offline.

Contoh: Menambahkan fasilitas yang tidak bisa dilakukan di versi offline, seperti fasilitas pencarian, cross-reference, dll.

How many versions?

Banyaknya versi yang mungkin:

Jika pasar secara alami sudah terkelompok

Banyaknya versi sesuai dengan banyaknya kelompok. Harga setiap versi disesuaikan dengan kelompok tujuan.

Jika pasar belum terkelompok secara alami.

Banyaknya versi adalah 3: esktrim “bawah”, ekstrim “atas”, dan menengah. (Goldilocks)

Keuntungan terbesar diharapkan dari kelompok menengah.

Memanfaatkan bundling (paket). Mengkombinasikan beberapa produk- produk dalam satu paket.Dapat meningkatkan pendapatan jika dapat menurunkan variasi antar pelanggan dalam hal “keinginan” membayar. Harga Non-linear dapat diterapkan jika pelanggan dapat menentukan isi paket sendiri (customized bundle).